Penelitian terbaru menunjukkan, tidur siang terbukti mampu membuat seseorang menjadi lebih pintar. Tidur siang dapat menyegarkan dan mendongkrak kemampuan kapasitas otak untuk belajar secara dramatis. Mungkin bagi Anda yang terlampau sibuk, sulit menggunakan waktu barang sebentar untuk tidur siang. Namun, mulai saat ini kegiatan itu sebaiknya diprioritaskan. Sebuah penelitian terbaru menyatakan bahwa seseorang yang tidur siang mampu menyegarkan kembali kemampuan otak untuk belajar. Tubuh Anda juga akan lebih bugar sesudahnya.
Peneliti yang juga asisten profesor psikologi di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Matthew Walker PhD mengatakan, dari hasil studi ini menunjukkan partisipan yang melakukan tidur siang memiliki performa otak yang lebih baik di sore harinya. Penemuan ini dia presentasikan minggu lalu di acara tahunan the American Association for the Advancement of Science di San Diego, Amerika Serikat.
”Kemampuan otak untuk belajar sebuah informasi baru tidak stabil sepanjang hari. Bagian otak yang menyimpan memori bisa jadi tersumbat di satu hari itu, seperti inbox e-mail yang telah penuh di komputer Anda,” katanya seperti dikutip Webmd.
Para peneliti mendapati bahwa tidur siang selama sejam saja sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan otak untuk mempelajari fakta-fakta baru dalam jam-jam berikutnya. Di sisi lain, semakin lama kita bertahan untuk melek, semakin lamban pikiran kita.
Penemuan baru ini mendukung data sebelumnya dari tim peneliti yang sama bahwa begadang semalaman bisa mengurangi kemampuan untuk memasukkan hal-hal baru hampir sebanyak 40 persen. Hal ini disebabkan penutupan bagian-bagian otak selama kita kehilangan waktu tidur.
Ketika kemampuan otak untuk menyerap pelajaran terus memburuk di tengah hari, terang Walker, dengan kegiatan tidur siang diketahui dapat membuang memori otak lama yang tidak terlalu penting agar memberi ruang bagi informasi yang baru. ”Tidur tidak hanya untuk tubuh. Itu juga berguna untuk otak,” tegasnya.
Beberapa tokoh paling berpengaruh di dunia juga dikenal sebagai ”tukang tidur siang”. Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher pernah mengklaim bahwa dia hanya tidur empat jam setiap malam, namun selalu tidur sebentar pada siang hari. Sementara itu, Bill Clinton juga selalu menyempatkan diri untuk tidur selama setengah jam sesudah makan siang.
Dalam penelitian ini, Walker dan koleganya mengajak 39 partisipan yang berusia muda, rata-rata 21 tahun. Mereka diberi ujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penyerapan memori dalam hippocampus–bagian otak manusia tempat menyimpan memori informasi– mereka. Tes dilakukan dengan cara mencocokkan foto seseorang dan namanya. Kegiatan ini dilakukan pada sore hari, usai jam tidur siang.
Para peneliti membagi partisipan menjadi dua grup yaitu kelompok yang tidur siang dan yang tidak. Pada jam dua siang, grup pertama diberi kesempatan untuk tidur siang selama 90 menit. Sementara sisanya dibiarkan terjaga.
Lalu, pada pukul enam sore, tes mulai dijalankan. Hasilnya, orang yang masuk dalam kelompok tidak tidur siang mengalami penurunan sekitar 10 persen pada kemampuan belajar mereka di siang hari. Sementara kelompok yang tidur di siang hari, malah meningkat hingga 10 persen.
Riset juga menemukan bahwa waktu total tidur di siang hari baik selama 90 menit atau lebih tidak terlalu memengaruhi kinerja otak manusia. Namun yang menarik, fase tidur non-bermimpi ternyata mampu meningkatkan memori menjadi lebih baik. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa sebelum belajar, seharusnya Anda tidur terlebih dahulu. Sama seperti sejumlah penelitian yang menyebutkan bahwa tidur setelah belajar juga penting untuk memperkuat penyerapan informasi yang telah dipelajari.
Dalam penelitian sebelumnya, Walker dan kolega lainnya telah menemukan fakta bahwa semua memori informasi yang kita dapat disimpan dalam hippocampus yang kemudian dikirim ke sebuah bagian otak yang dikenal sebagai prefrontal cortex, yang ditengarai memiliki area penyimpanan yang lebih luas. ”Mungkin yang terjadi selama ini hippocampus sebenarnya adalah stasiun transit untuk memori di dalam otak,” ujar Walker. Hippocampus bisa menyerap semua informasi dalam jumlah yang besar, namun suatu waktu karena kelebihan beban, ”dia” juga perlu mentransfer informasi tersebut ke prefrontal cortex.
Seseorang yang tidur sebelum belajar, terang Walker, dapat membantu membersihkan hippocampus dari sejumlah memori dan mengirimkan data tersebut ke prefrontal cortex sehingga memungkinkan dia untuk menerima informasi yang baru.
”Yang baru dan menarik, penelitian ini menunjukkan bahwa tidur, di samping membantu proses konsolidasi memori, juga membantu otak untuk mempelajari informasi baru,” kata Jessica Payne PhD, seorang asisten profesor psikologi di University of Notre Dame di Indiana, Amerika Serikat, yang juga meneliti persoalan ini. Menurut dia, sebuah memori memiliki tiga tahapan. Pertama, menerima memori awal, setelah Anda belajar sesuatu yang baru. Kedua, memori penyimpanan atau konsolidasi. Dan yang terakhir, memori pengambilan.
Payne mengatakan, sebagian besar penelitian soal tidur difokuskan pada proses konsolidasi, meskipun studi baru ini melihat bagaimana tidur memengaruhi penerimaan memori di awal tahap. Temuan studi baru ini, lanjut dia, mungkin jawaban bagi para orangorang tua yang merasa memori mereka singkat atau seorang yang pelupa. Tidur siang singkat dapat membantu mereka belajar dan mengingat sesuatu di kemudian hari.
Baik Walker maupun Payne mengakui bahwa 90 menit tidur di waktu siang mungkin dianggap tidak layak bagi banyak orang. ”Tetapi mungkin pada suatu saat tidur siang singkat di tengah hari akan menjadi kebiasaan yang akhirnya menguntungkan,” kata Payne.