15 Jan 2011

PSSI, LPI, dan Surat Palsu FIFA

Buat para penggila bola kayak gue ini (sok penggila bola ceritanya), mungkin keberadaan PSSI sejak ditangani Bapak Nurdin Halid yang kami hormati cintai dan sayangi, sudah cukup membuat kita muak, naik pitam, dan segala macam kata (maaf) jijik yang lain keluar dari mulut kita semua, yang berujung tidak respeknya lagi kita terhadap keberadaan organisasi pemerintah di bidang sepakbola tersebut. Akhirnya? Jangan salahkan kami jikalau ada banyak suara suara lantang menyeru bapak nurdin untuk turun! "turun lo din, turun!", "jangan biarkan koruptor menjadi pengelola sepakbola!", dan cercaan cercaan lainnya. Kenapa sih segitu buruknya nurdin di mata jutaan penggila sepakbola Indonesia termasuk gue?

Ada banyak poin sebenernya, dan gue yakin pasti pandangan orang beda beda dong. Mungkin gue akan sedikit ngasih pendapat gue yaitu : (jejengjejeng)

1. PSSI sejak ditangani Nurdin beserta kroninya sama sekali tidak membuahkan yang namanya PRESTASI bahkan di level ASEAN (mungkin beberapa masih inget timnas dikalahin Laos yang notabene tim ece-ece di ASEAN)

2. Udah tau nggak pernah berprestasi, eh tapi malah pejabat pejabat PSSI dibawah arahan pak Nurdin sama sekali ga nyadar dan ga ngerasa bersalah, justru malah nyalahin pelatih timnas kayak Peter White, dll dengan ujung-ujugnya pemecatan! yang terbaru, mereka nyalahin laser pas timnas dikalahin malasyia! introspeksi dikit aja ga bisa ya bapak-bapak?

3. Khusus buat bapak Nurdin, sikap ngeyel beliau mungkin sudah sangat membuat kita muak! Maaf-maaf nih, beliau kan mantan napi tuh, karena dugaan korupsi, apalagi menurut ICW saat ini PSSI dicurigai korupsi 70 M rupiah per tahun! Weleh-weleh, sekali korupsi tetep korupsi ya emang! Ngerasa banyak pendukungnya lagi padahal mah nihil! Semua yang dukung beliau dibayar!

4. Pembinaan yang sama sekali ga jalan! Udahlah yang ini males gue bahasnya! Pasti pada tau kan, tiap kali ada turnamen macam Danonne Cup U-13 Indonesia pasti juara mulu ngalahin tim-tim hebat macam Jerman, Italy, dll, tapi kenapa pas udah gede melempem semua coba?

5. Kompetisi ISL yang acak kadut, urakan, ga bener, penuh skandal, jadwal berantakan, hadiah ga beres, (kalo gue sebutin terus artikel ini bakal terdiri dari 7685849365 halaman) ya lo bisa nilai sendiri deh gimana-gimananya

Berawal dari poin no 5, mungkin udah rame juga ya beritanya, akhirnya ada segelintir orang yang ingin membuat liga "baru" yang jauh lebih mandiri, kreatif, profesional dibanding ISL buatan PSSI. Ya, Liga Premier Indonesia (LPI) akhirnya dibentuk. Entah karena suara-suara mereka tak pernah didengar, atau mungkin kesabaran mereka yang sudah mencapai puncak akan prestasi timnas, akhirnya LPI resmi bergulir 8 Januari 2011. Reaksi PSSI? Tentu sangat sangat sangat sangat sangat sangat (sampe bosan) MENOLAK! Baru 3 pertandingan di gelar, PSSI sudah menolak keras dan mengancam akan memberi sanksi terhadap semua pihak yang terkait termasuk pelatih dan pemain yang tidak akan diperkenankan membela timnas (awas aja kalo pemain pemain yang main di LPI padahal keren tapi sampe ga dipanggil kayak irfan bachdim dkk gue gibeng beng beng..), terbukti dari surat FIFA yang disampaikan PSSI terhadap pers. Eits tapi tunggu dulu, ternyata eh ternyata ada yang janggal mamen!



Ini surat yang katanya dari FIFA itu :

FACSIMILE
Football Association of Indonesia (PSSI)
Mr Nugraha BESOES
General Secretary
Jakarta

Fax +62215754766

Zurich, 11 January 2011

The case of Liga Premiere in Indonesia (LPI)

Dear General Secretary

We acknowledge receipt of you letter dated 10 January 2011 with regard to the case of the Liga Premiere (LP) in Indonesia and we thank you for it.

The role of the football Association of Indonesia (PSSI) is to organize and supervise football in all its form at national level, as well as to control association football in the territory of your country, as staved in the FIFA statutes as well as in the PSSI statutes (cf. also art 10 and 12 of the FIFA statutes. Furthermore, leagues to a Member of FIFA shall be subordinate to an recognized by that Member (cf. art 8 par. 1 of the FIFA statutes)

We understand from your letter that the PSSI has early reminded on several occasions all relevant parties about the situation under these circumstance and according to FIFA statutes PSSI should sanction all affiliated clubs, affiliated officials and with PSSI registered players including representative team players taking part in the LPI.

We remind you that PSSI must fully comply with FIFA statutes and violation to do so may lead to sanctions (art 13 of the FIFA statutes)

We kindly ask you to send us informed about any development in the regard as we will continue to follow closely the situation. Should the problem persist, we will have no choice but to refer the case to the FIFA Associations Committee scheduled on 1 March 2011 in order to decide on the measures to be taken.

We thank you for your cooperation.

SINCERELY YOURS,
FEDERATION INTERNATIONALE FOOTBALL ASSOCIATION

General Secretary
Jerome Valcke

CC: Alex Soosay, AFC General Secretary


Yak sudah lihat semua, banyak sekali kesalahan penulisan di dalem surat tersebut! Berikut kutipan dari Detiksport.com

Surat ancaman hukuman FIFA yang dikirimkan kepada PSSI, terkait kontroversi munculnya kompetisi Liga Primer Indonesia, dinilai aneh karena banyak kesalahan dari aspek tata bahasa Inggris.

Seperti diketahui, pada hari Kamis (13/1/2011) lalu PSSI menggelar konferensi pers bersama Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) untuk memberitahukan bahwa FIFA telah mengirim sebuah surat melalui faksimili ke sekretariat PSSI. Disebutkan bahwa badan sepakbola dunia itu akan mengambil tindakan terkait adanya sebuah kompetisi (LPI) yang tidak akui oleh federasi (PSSI).

Pada saat konpers jelang sore hari, Sekjen PSSI Nugraha Besoes tidak menunjukkan tanda tangan di surat tersebut. Baru belakangan ditemukan bahwa surat itu ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Jerome Valcke. Paraf itu terdapat di halaman kedua surat.

Surat tersebut telah beredar di internet, dan redaksi detiksport menerima email dari beberapa pembaca yang mengkritisinya dari segi tata bahasa. Disebutkan bahwa ada banyak kesalahan grammar.

Surat itu juga menulis Liga Premier (LPI) in Indonesia, bukan Premier League in Indonesia atau Indonesian Premier League. Beberapa pemakaian kata "to be" juga dinilai tidak tepat.

Keanehan lain terdapat di halaman dua yang hanya memuat tanda tangan Sekjen FIFA Jerome Valcker, yang template-nya berbeda dengan halaman pertama. Di halaman pertama terdapat footer alamat markas FIFA, sedangkan halaman kedua tidak ada, cuma angka 2 untuk menunjukkan status halaman.

"Apakah FIFA tidak punya karyawan untuk memperbaiki kalimat sehingga sesuai dengan tata bahasa dalam surat yang mereka kirimkan?" demikian ditulis Ario Laksamana, mahasiswa Fachhochschule Frankfurt, Republik Federal Jerman, dalam email analiasisnya kepada detiksport.

Sebelumnya, juru bicara Abi Hasantoso juga mempertanyakan keabsahan surat tersebut. Menurutnya, adalah tidak biasa isi surat dan tanda tangan penulisnya tertera dalam halaman yang terpisah. Ia juga tidak merasa heran dengan cepatnya FIFA merespons surat PSSI (selang satu hari). "PSSI bukan sekelas federasi Jerman atau Brasil yang direspon cepat," ujarnya.


Bagaimana menurut anda? Silahkan nilai sendiri aja deh. mungkin ga ya orang FIFA salah ngetik bahasa lahir mereka? terus dimana-mana kalo bahasa inggris nulis tanggalnya kayak gini January 11th, 2011 lah ini nulisnya 11 January 2011, sekali lagi dikembalikan ke kalian semua.


1 comment:

parah banget..pliss deh

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More