Sangat santer diberitain kalau tahun 2012 bakalan terjadi kiamat. *Udah rame banget kali rul, kemana aja lo? Hampir semua kalangan ramai-ramai membicarakan prediksi ini. Karena ramalan kalender maya lah, ada bencana dahsyat lah, pokoknya ada aja deh alasan yang bilang kenapa tahun 2012 itu bakalan terjadi kiamat? Tapi apakah benar? Kiamat memang hanya ilmu Allah SWT, tapi disini saya akan coba nyari-nyari bener nggak sih bakalan terjadi kiamat yang katanya orang-orang terjadi tanggal 21 Desember 2012 (wah deket ulang tahun saya lho, hehe).
Sebenarnya apa yang akan terjadi sih tahun 2012?
Berdasarkan sumber http://pakarfisika.wordpress.com/2008/12/05/isu-kiamat-2012-ternyata-badai-matahari/, menurut Pak Bambang Tedjasukmana dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), bahwa fenomena yang akan muncul pada sekitar tahun 2011-2012 adalah Badai Matahari. Prediksi ini berdasar pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-an dan Indonesia oleh LAPAN telah dilakukan sejak tahun 1975. Badai Matahari = Flare dan CME.
Masih menurut ahli lain dari LAPAN, bahwa Badai Matahari akan terjadi ketika adanya Flare dan Corona Mass Ejection (CME). Apa itu Flare? Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Padahal bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) jenis B-29 Enola Gay pada Agustus 1945 telah merenggut sekitar 80.000 jiwa manusia. Berarti kalau 66 juta kalinya? Jangan dibayangin dahsyatnya. Sedang CME adalah sejenis ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel-partikel berkecepatan tinggi yakni sekitar 400 km/detik (ckckck coba punya motor yang bisa cepet banget kayak gitu).
Gangguan cuaca Matahari ini dapat mempengaruhi kondisi muatan antariksa hingga mempengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia, misal karena magnet Bumi terganggu, maka alat pacu jantung juga akan terganggu.
Peristiwa Badai Matahari ini sebelumnya juga pernah terjadi pada tanggal 1 September 1859. Namanya Peristiwa Carrington. Ini gambarnya coy :
Yang terjadi saat itu adalah dunia sudah terang benderang padahal baru pukul 2 dinihari! Terus mati lampu dimana-mana. Sinyal nggak ada sama sekali. Bahkan AS saja yang notabene negara paling makmur saat itu, harus menjadi "daerah mati" selama kurang lebih 9 jam. Korban luka? Katanya sih enggak ada, paling yang punya sakit jantung aja.
Model-model matematis yang dikembangkan NASA menyebut Badai Matahari pada tahun 2012 esok akan menyamai peristiwa Carrington 1859 silam, dengan efek yang merusak terhadap sistem telekomunikasi, satelit dan kelistrikan namun jauh lebih besar. Sebagai gambaran, Badai Matahari 1989 (yang kekuatannya mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 7 derajat dari magnetic north) mengakibatkan kerusakan pada trafo listrik Ontario Hydro. Dan dalam badai Matahari 2011-2012 (yang diperkirakan mampu membelokkan arah jarum kompas hingga 15 – 20 derajat), tentunya kerusakan itu bisa menjangkau daerah yang lebih jauh, bahkan hingga ekuator. Diprediksi Badai Matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat manusia, sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air untuk beberapa waktu. Ternyata nggak seperti yang kita bayangkan ya, alhamdulillah nggak separah itu (hah nggak parah?). Saya pikir kayak yang di film Knowing.
Di Indonesia Sendiri?
Berdasarkan sumber http://kelilingsurabaya.blogspot.com/2009/06/masyarakat-tak-perlu-khawatir-dampak.html, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap badai matahari yang diprediksikan terjadi pada 2012, karena dampaknya terkait dengan cuaca maupun iklim di Indonesia tidak signifikan. "Apalagi kita tinggal di dekat khatulistiwa dan berdekatan dengan samudera yang luas, maka tidak perlu khawatir terhadap kemungkinan terkena dampak dari badai matahari itu, seperti terjadi kemarau panjang yang mengancam ketersediaan pangan dan air bersih," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Toni Agus Wijaya, Rabu.
Kesimpulan?
So, jadi, anggapan bahwa tahun 2012 itu bakal terjadi kiamat insya Allah enggak bener ya kan, "hanya" bencana alam saja kok (hanya doang rul?!). Dan ternyata, berita bahwa tahun 2012 dikaitkan dengan kiamat itu terjadi karena ramalan dalam kalender suku Maya bahwa 21 Desember 2012 akan terjadi kiamat yang banyak dirujuk, dimuat, ditulis, dan tentunya dibesar-besarkan media massa. Secara saintifik dan akidah agama, prakiraan kiamat tahun 2012 tidak mempunyai dasar. Tapi tetep ambil positifnya ya, BANYAK-BANYAK IBADAH! :p
-RA-
1 comment:
menulis ini terinspirasi karena abis baca buku yang judulnya KIAMAT 2012 tadi di gramed, hehe..
Posting Komentar